Thursday 7 August 2008

HANURA Inginkan Calon Berkualitas


Jakarta, Media Centre – Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menginginkan calon legislatif (caleg) yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) benar-benar berkualitas dan tidak bermasalah. Hal tersebut disampaikan Ketua DPP Partai Hanura, Fuad Bawazier dalam perbincangan di salah satu stasiun televisi, Rabu (15/10) pagi.
Menurut Fuad Bawazier, Partai Hanura sangat berterima kasih kepada masyarakat yang memberikan masukan dan koreksi terhadap kemungkinan adanya pelanggaran yang dilakukan caleg dari Partai Hanura. “Kami sangat berterima kasih atas masukan dari masyarakat karena hal tersebut akan membantu kami untuk menghasilkan caleg yang berkualitas dan tidak bermasalah,” kata Fuad Bawazier.
Hal tersebut disampaikan dalam rangka menanggapi adanya laporan dari Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Berdasarkan laporan tersebut terdapat 44 caleg dalam Daftar Calon Sementera (DCS) yang diindikasikan bermasalah. Menurut Wirdyaningsih dari Bawaslu, caleg bermasalah tersebut antara lain terkait dengan ijazah palsu, pernah melakukan korupsi atau sedang dalam perkara pidana, tersangkut masalah narkoba dan masalah pelecehan seksual, masih menjadi PNS dan terdaftar sebagai caleg ganda di dua partai atau lebih.
Partai yang diduga memiliki caleg bermasalah antara lain PDS, PPP, PPI, PRN, PAN, PDP, Partai Demokrat, PDIP, Golkar, PNI Marhaenis dan Hanura. Caleg dari Partai Hanura yang diduga bermasalah ada 6 orang, mereka antara lain terkait dengan ijazah palsu, masih PNS, pencalonan ganda dan tersangkut korupsi anggaran APBD.
Menanggapi adanya caleg bermasalah tersebut, Fuad Bawazier mengaku Partai Hanura telah melakukan seleksi yang ketat terhadap caleg. “Partai Hanura adalah partai baru sehingga tidak semua masalah yang dihadapi para calegnya dapat terungkap semuanya. Namun, kalau dari 640 calegnya ada 6 caleg yang diduga bermasalah hal itu persentasenya tidak terlalu besar,” kata Fuad Bawazier.
Para caleg Partai Hanura yang diduga bermasalah tersebut setelah dipanggil oleh Pengurus DPP Hanura akan terungkap duduk permasalahan yang sebenarnya. Menurut Fuad Bawazier, dua caleg Hanura yang diduga masih PNS ternyata mereka telah mengajukan pengunduran diri sebagai PNS dan hal itu dibuktikan dengan tanda terima pengajuan pengunduran dirinya. Sedangkan caleg yang diduga berijazah palsu ternyata yang bersangkutan pernah kehilangan dokumen termasuk ijazah aslinya namun dia memiliki surat keterangan yang dapat dijadikan sebagai pengganti ijazah yang hilang tersebut.
Menurut Fuad Bawazier, Partai Hanura akan memberikan jawaban klarifikasi kepada KPU dilengkapi dokumen yang mendukungnya. “Setelah itu pihak KPU dipersilahkan memberikan keputusan,” kata Fuad Bawazier.* (AJ)

No comments: