Friday 31 October 2008

Hanura Harus Tampil Beda


Jakarta, Media Centre – Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memiliki banyak kader terpilih yang sudah terbiasa menggunakan hati nuraninya untuk melaksanakan misi kerakyatan. Melalui gerakan yang mereka lakukan membuat Hanura sebagai partai baru mulai diperhitungkan dalam kancah politik di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Katua Umum Partai Hanura, Wiranto, SH dalam wawancara dengan TPI di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Rabu (29/10).
Menurut Wiranto, dalam pemilihan umum (Pemilu) 2009, Partai Hanura mentargetkan dapat masuk 5 besar. “Kiatnya, Hanura harus tampil beda,” kata Wiranto. Sesuai dengan nama partai, kader Hanura berusaha memahami betul apa yang diharapkan rakyat. “Dari sana ada acuannya, para kader Hanura jangan berjanji kepada rakyat yang tidak mungkin dapat ditepatinya,” jelas Wiranto.
Wiranto mengingatkan kepada seluruh kader Hanura agar selalu melakukan kegiatan berbagi dan aksi sebagai kebiasaan perilaku dalam kehidupan. Kader Hanura dapat melakukan kegiatan berbagi apa pun, berbagi perhatian, berbagi harta, berbagi kemampuan dan berbagi apa pun yang dipunyainya.
Perilaku berbagi dalam kehidupan sesuai dengan nama partai, yaitu Hanura. Menurut Wiranto, para kader Hanura itu hatinya tidak tega menyaksikan penderitaan rakyat, nuraninya bersumpah untuk membela kepentingan rakyat, dan rasa tanggung jawabnya terpanggil untuk berbuat bagi rakyat. “Diharapkan para kader Hanura mampu mengaplikasikan hal tersebut dan mereka benar-benar peduli terhadap rakyat,” kata Wiranto.
Menurut Wiranto, perlu adanya desain baru dalam berpolitik, yaitu keberanian untuk menggunakan hati nurani. Selain itu, para pemimpin juga perlu memiliki paradigma baru, yaitu menjalankan kepemimpinan yang berorientasi kerakyatan. Melalui desain dan paradigm baru tersebut, Hanura mengajak berbagai elemen masyarakat untuk bergabung dan ternyata banyak tokoh masyarakat yang kemudian bergabung dengan Hanura. Wiranto menambahkan, banyak tokoh militer, tokoh politik, tokoh agama, tokoh budaya dan lain-lain yang bergabung dengan Hanura. “Mereka bergabung dengan Hanura karena ingin berpolitik dengan hati nurani,” kata Wiranto.
Para tokoh nasional yang bergabung dengan Hanura melihat banyak persoalan bangsa yang sulit diatasi kecuali dengan menggunakan hati nurani. Sementara itu, masalah yang terjadi pada tataran para pemimpin terutama menyangkut masalah kejujuran dan keberanian. “Para pemimpin yang kita harapkan adalah pemimpin yang mampu mengedepankan hati nurani,” kata Wiranto.* (AJ)

No comments: