Friday 14 November 2008

Wiranto Ingin Cari Kebenaran

Jakarta, Media Centre – Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) H Wiranto SH menegaskan bahwa somasi yang diajukan kepada Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla merupakan upaya untuk mencari kebenaran. “Saya mencari kebenaran, bukan emosional. Kalau kebenaran belum terwujud akan terus saya kejar,” kata Wiranto, dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Hanura, Selasa (11/11). Dalam acara tersebut, Wiranto didampingi Teguh Samudra sebagai ketua Tim Pengacara Wiranto, sekjen Partai Hanura Yus Usman Sumanegara dan juru bicara R. Yogi Soehandoyo.Wiranto menjelaskan bahwa dirinya bukan penumpang gelap dalam konvensi Partai Golkar tahun 2004. Pada waktu mengikuti konvensi Partai Golkar, Wiranto tercatat sebagai Pembina Partai Golkar dari jalur A (ABRI). Pada waktu itu di tubuh Partai Golkar memang ada tiga jalur, yaitu jalur A (ABRI), jalur B (Birokrasi) dan jalur G (Golongan). “Pada waktu itu saya memenangkan konvensi untuk maju sebagai Calon Presiden dari Partai Golkar pada pemilu 2004,” kata Wiranto.Konvensi Partai Golkar pada 2004 dibuka kesempatan untuk siapa saja asal dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan, baik dari dalam Partai Golkar sendiri maupun dari luar. Semua peserta konvensi tercatat dengan jelas asal usulnya sehingga semuanya transparan. Menurut Wiranto, dalam konvensi Partai Golkar 2004 tidak ada penumpang gelap karena semuanya transparan. “Peserta konvensi adalah penumpang yang benderang,” tambah Wiranto.Satu hal lagi yang ingin diluruskan Wiranto terkait dengan ucapan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla yang mengatakan bahwa Wiranto setelah kalah dalam Pilpres 2004 kemudian keluar dari Partai Golkar tanpa permisi. Wiranto menjelaskan bahwa dirinya keluar dari Partai Golkar dengan surat resmi. “Saya keluar dari Golkar dengan surat resmi, secara santun, sopan dan elegan,” kata Wiranto. Bahkan, satu hari kemudian surat pengunduran diri Wiranto dibalas oleh Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla yang menyetujui pengunduran diri Wiranto dari Partai Golkar. Dengan demikian, pernyataan Jusuf Kalla bertentangan dengan fakta.Sebelumya, Tim Hukum Wiranto yang dipimpin Teguh Samudra pada Rabu (5/11) telah melayangkan somasi kepada Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla. Somasi dilayangkan karena Wiranto merasa nama baiknya dicemarkan oleh Jusuf Kalla pada saat berpidato dalam Rapimnas IV Partai Golkar pada 20 Oktober lalu. Dalam pidatonya, sebagaimana dikutip sejumlah harian nasional Jusuf Kalla menyindir Wiranto sebagai penumpang gelap dalam konvensi Partai Golkar 2004 dan langsung keluar dari Partai Golkar tanpa permisi setelah kalah dalam Pilpres 2004.* (AJ)

No comments: